LDR? Long Distance Reletion(shit)ship

Jumat, 15 Mei 2015 0 komentar

Sore itu disalah satu pintu masuk sebuah mall kawasan Jakarta Selatan, Adi terlihat menekuk muka tampannya dengan memegangi telepon genggam milik Nita. Entah apa yang Adi lihat kala itu, Nita tidak terlalu menggubris perubahan yang kilat pada raut wajah kekasihnya itu. Nita terus memfokuskan pandangannya pada telepon genggam Adi, yang kala itu sedang mengakses sebuah situs social media ternama di dunia, Facebook. Nita mencoba mengalihkan pandangan Adi pada foto yang ditunjukkannya kepada Adi. Yap, sebuah foto yang bisa dibilang cukup jadul. Foto Nita saat ia masih berada dibangku SMK kelas 2 dulu. Tetapi Adi tetap saja memalingkan pandangannya dari foto itu dan hanya sesekali menyimak foto yang ditunjukkan oleh Nita, bahkan Adi tetap memfokuskan pandangannya pada telepon genggam Nita. Pada saat bersamaan, Adi yang biasanya tidak rewel meminta pulang saat sedang bertemu Nita, langsung mengajak Nita pulang. Memang saat itu matahari sudah mulai tak menampakkan dirinya, dengan sedikit berargumen akhirnya Nita mengiyakan ajakan Adi. Nita yang kala itu ditemani sahabatnya Tina pun langsung pergi menuju parkir motor tempat mereka menitipkan motornya.

Sesamapainya diparkir motor, Adi pun berpamitan untuk pulang duluan dengan alasan ingin ketoilet. Nita yag sedikit dongkol pun mengiyakan izin kekasih yang disayanginya itu. Tak lama setelah Adi pergi, Nita dan Tina pun mulai mengeluarkan motornya. Tapi mereka tak langsung pulang kerumah. Kendati Tina merasakan lapar, Nita pun mengajak Tina makan terlebih dahulu di rumah makan pinggir jalan sebelum pulang menuju rumah Nita. Tina sering kali menginap dirumah Nita, karena Nita merasa malas dan sedikit takut jika harus memulangkan Tina tengah malam melewati ruas jalan yang sedikit mengerikan bila malam hari.

Sebetulnya, Nita dan Tina baru saa berbaikan malam itu. Sedikit ada konflik dalam persahabatan mereka, akan tetapi itu semua sudah mereka selesaikan. Oh ya, Nita dan Adi pun baru saja berbaikan. Mereka bertengkar hamper empat hari. Ya begitulah anak remaja, Adi ataupun Nita tidak ada yang mau mengalah, mereka keras kepala. Dan mereka pun sudah menyelesaikan urusan mereka wakau sedikit dibantu oleh nasihat Pak Bos di kantor Nita kepada adi beberapa hari lalu hehe

Tina bilang, beberapa hari lalu saat Nita bertengkar oleh Tina dan Adi, Tina atau bahkan Adi kerap melangsungkan pembicaraan via telpone sampai tengah malam. Entah apa yang mereka bicarakan malam itu, Tina hanya bilang pada Nita kalau Adi tidak suka diisyarat atau yang biasa disebut kode oleh makhluk pribumi dijaman sekarang, cukup dengan bicara langsung apa yang Nita mau, Adi akan memahami maksud Nita. Jaman sekarang, perempuan mana yang akan bilang langsung kepasangannya tentang apa yang mereka rasa atauh bahkan yang mereka mau? 2015, masa dimana perempuan tinggi akan rasa gengsi. Tapi tak apalah, fikir Nita. Tiba-tiba, Nita teringat kalau beberapa hari lalu ia kerap menelpon mantan kekasihnya Juli. Disitu Nita merasa bingung dan sadar kalau perlakuan Adi tadi mengisyaratkan ia telah meligat panggilan keluar ditelepon genggam Nita, yap Nita menelpon Juli.

Oh my God, pasti Adi berfikiran yang tidak-tidak fikirnya. Nita pun menuju menu gallery pada telepon genggamnya, berniat ingin mengganti display picture pada contact Blackberry Messanger (BBM) nya. Singkat kata Nita terkejut oleh sebuat foto screen shoot pada gallery fotonya. Astaga, Adi meng-capture panggilan keluar Nita ke Juli. Tanpa fikir panjang Nita mencoba menelpon Adi, bermaksud ingin menjelaskan tentang apa yang ia lihat. Berkali-kali Nita mencoba menghubungi Adi, namun sekalipun Adi belum menjawab panggilannya. Nita berfikir Adi mungkin sudah tertidur karena terlalu letih, atau mungkin Adi sedang diperjalanan pulang menuju rumahnya. Ah sudahlah, nanti dicoba lagi…

Selang beberapa menit kemudia, Adi mengabari Nita jikalau ia baru saja selesai makan dan tidak sempat mengangkat telepon dari Nita. Nita pun dengan cekatan mencoba menghubungi Adi lagi, lalu Adi pun mengangkat teleponnya. Nita mencoba menjelaskan semua yang Adi lihat saat itu, dengan panjang lebar Nita menceritakan kronologisnya dan meminta maaf pada Adi karena perbuatannya itu, Adi pun memaafkan Nita. Allih-alih, Adi pun mengalihkan pembicaran mereka. Adi bercerita bahwasalnya ia akan menerima pekerjaan diBandung. Nita terdiam dan berkata dalam hati “Bandung, yap Bandung. Lalu kita akan menjalani hubungan jarak jauh. Ya Tuhan, aku sangat membenci status ini dan sekarang aku akan memegang gelar LDR? Aku tidak mungkin bisa”…

 

 

 

to be continue...

 

©Copyright 2016 Dreamwalker~