Sore itu disalah satu pintu masuk
sebuah mall kawasan Jakarta Selatan, Adi terlihat menekuk muka tampannya dengan
memegangi telepon genggam milik Nita. Entah apa yang Adi lihat kala itu, Nita
tidak terlalu menggubris perubahan yang kilat pada raut wajah kekasihnya itu.
Nita terus memfokuskan pandangannya pada telepon genggam Adi, yang kala itu
sedang mengakses sebuah situs social media ternama di dunia, Facebook. Nita
mencoba mengalihkan pandangan Adi pada foto yang ditunjukkannya kepada Adi.
Yap, sebuah foto yang bisa dibilang cukup jadul. Foto Nita saat ia masih berada
dibangku SMK kelas 2 dulu. Tetapi Adi tetap saja memalingkan pandangannya dari
foto itu dan hanya sesekali menyimak foto yang ditunjukkan oleh Nita, bahkan
Adi tetap memfokuskan pandangannya pada telepon genggam Nita. Pada saat
bersamaan, Adi yang biasanya tidak rewel meminta pulang saat sedang bertemu
Nita, langsung mengajak Nita pulang. Memang saat itu matahari sudah mulai tak
menampakkan dirinya, dengan sedikit berargumen akhirnya Nita mengiyakan ajakan
Adi. Nita yang kala itu ditemani sahabatnya Tina pun langsung pergi menuju parkir
motor tempat mereka menitipkan motornya.
Sesamapainya diparkir motor, Adi pun
berpamitan untuk pulang duluan dengan alasan ingin ketoilet. Nita yag sedikit dongkol
pun mengiyakan izin kekasih yang disayanginya itu. Tak lama setelah Adi pergi,
Nita dan Tina pun mulai mengeluarkan motornya. Tapi mereka tak langsung pulang
kerumah. Kendati Tina merasakan lapar, Nita pun mengajak Tina makan terlebih
dahulu di rumah makan pinggir jalan sebelum pulang menuju rumah Nita. Tina
sering kali menginap dirumah Nita, karena Nita merasa malas dan sedikit takut
jika harus memulangkan Tina tengah malam melewati ruas jalan yang sedikit
mengerikan bila malam hari.
Sebetulnya, Nita dan Tina baru saa
berbaikan malam itu. Sedikit ada konflik dalam persahabatan mereka, akan tetapi
itu semua sudah mereka selesaikan. Oh ya, Nita dan Adi pun baru saja berbaikan.
Mereka bertengkar hamper empat hari. Ya begitulah anak remaja, Adi ataupun Nita
tidak ada yang mau mengalah, mereka keras kepala. Dan mereka pun sudah
menyelesaikan urusan mereka wakau sedikit dibantu oleh nasihat Pak Bos di
kantor Nita kepada adi beberapa hari lalu hehe
Tina bilang, beberapa hari lalu saat
Nita bertengkar oleh Tina dan Adi, Tina atau bahkan Adi kerap melangsungkan
pembicaraan via telpone sampai tengah malam. Entah apa yang mereka bicarakan
malam itu, Tina hanya bilang pada Nita kalau Adi tidak suka diisyarat atau yang
biasa disebut kode oleh makhluk pribumi dijaman sekarang, cukup dengan bicara
langsung apa yang Nita mau, Adi akan memahami maksud Nita. Jaman sekarang,
perempuan mana yang akan bilang langsung kepasangannya tentang apa yang mereka
rasa atauh bahkan yang mereka mau? 2015, masa dimana perempuan tinggi akan rasa
gengsi. Tapi tak apalah, fikir Nita. Tiba-tiba, Nita teringat kalau beberapa
hari lalu ia kerap menelpon mantan kekasihnya Juli. Disitu Nita merasa bingung
dan sadar kalau perlakuan Adi tadi mengisyaratkan ia telah meligat panggilan
keluar ditelepon genggam Nita, yap Nita menelpon Juli.
Oh my God, pasti Adi berfikiran yang
tidak-tidak fikirnya. Nita pun menuju menu gallery pada telepon genggamnya,
berniat ingin mengganti display picture pada contact Blackberry Messanger (BBM)
nya. Singkat kata Nita terkejut oleh sebuat foto screen shoot pada gallery
fotonya. Astaga, Adi meng-capture panggilan keluar Nita ke Juli. Tanpa fikir
panjang Nita mencoba menelpon Adi, bermaksud ingin menjelaskan tentang apa yang
ia lihat. Berkali-kali Nita mencoba menghubungi Adi, namun sekalipun Adi belum
menjawab panggilannya. Nita berfikir Adi mungkin sudah tertidur karena terlalu
letih, atau mungkin Adi sedang diperjalanan pulang menuju rumahnya. Ah
sudahlah, nanti dicoba lagi…
Selang beberapa menit kemudia, Adi
mengabari Nita jikalau ia baru saja selesai makan dan tidak sempat mengangkat
telepon dari Nita. Nita pun dengan cekatan mencoba menghubungi Adi lagi, lalu
Adi pun mengangkat teleponnya. Nita mencoba menjelaskan semua yang Adi lihat
saat itu, dengan panjang lebar Nita menceritakan kronologisnya dan meminta maaf
pada Adi karena perbuatannya itu, Adi pun memaafkan Nita. Allih-alih, Adi pun
mengalihkan pembicaran mereka. Adi bercerita bahwasalnya ia akan menerima
pekerjaan diBandung. Nita terdiam dan berkata dalam hati “Bandung, yap Bandung.
Lalu kita akan menjalani hubungan jarak jauh. Ya Tuhan, aku sangat membenci
status ini dan sekarang aku akan memegang gelar LDR? Aku tidak mungkin bisa”…