Menghilanglah dari kehidupanku, enyahlah dari hati yang tlah hancur. Kehadiran sosokmu kian menyiksaku, biarkan disini ku menyendiri....
Tuhan tau apa yang dia sedang lakukan...
Kalimantan - Jakarta. Bukanlah jarak yang dekat, namun juga tidak terlalu jauh. YEH, sebut aja blo. Entah harus dari mana aku mulai menyeritakannya, namun inilah yang saat ini aku rasakan. Rindu, iya dilema rindu mendalam akan tetapi aku tidak tahu harus bagaimana mengungkapkannya. Sosok itu, senyumnya, gerak gerik langkahnya yang penuh kekonyolan. Ah sulit
Saat aku diserang duka mendalam, seorang lelaki datang dikehidupanku. Sosok yang baik, ramah, perhatian, yang menurut aku luar biasa karna dialah satu-satunya lelaki yang bisa membuat aku nyaman setelah kepergian lelaki di masa lalu. Percakapan pertama kita yang sedikit konyol, disambung dengan pertemuan pertama dan ternyata yang terakhir untuk kita sebelum kepergiannya ke Kalimantan.
Harus bagaimana aku mendeskripsikan hati ini? Percuma, seandainya aku ceritakan pun mungkin engkau belum tentu memahaminya.
Sebentar memang perkenalan kita, tapi apa boleh dikata kalau hati ini merasa nyaman didekatnya? Sayang suda pasti, nyaman apa lagi. Seharusnya aku tidak mengatakan yang sejujurnya padanya mengenai perasaanku terhadapnya. Ah bodohnya.. Kalau saja aku tidak terlalu cepat mengutarakan semuanya, mungkin ia un engga akan secapt itu mencoba melupakan aku.
Satu yang aku tau tentan hati ini, aku nyaman bersamanya. Kalau saja Tuhan memberikan aku satu kali lagi kesempatan, mungkin takkan pernah ku sia-siakan lagi.
Kamu.. Jaga diri disana, ingat perjanjian kita. Pertemuan dan perkenalan kita memang singkat, tapi aku selalu berharap untuk bisa dipertemukan lagi denganmu. Ada sayang dan rindu tersimpan, tapi entah bagaimana cara mengungkapkannya?
Semua akses untuk bisa berkomunikasi terputus. Tuhan adil, biarkan aku disini berjuang sendiri tanpa aku tau bagaimana kamu disana dengan rutinitas barumu. Aku butuh kabar, aku butuh tau bagaimana keadaanmu disana. Sulitkah untuk menghubungiku sekedar meyapa "HAI"? Aku rindu, aku rela tak bertemu. Sukseslah disana, jangan kau siakan kepergianmu itu. Aku akan menunggu, jika Tuhan mengizinkan..
Tuhan, jika menurutmu ini indah dan terbaik untukku, maka perkuatlah hati ini untuk tetap bertawaqal dan selalu berdoa untuknya. Namun jika menurutmu ini buruk dan menyakitkanku, maka aku mohon dengan sangat hapuslah rasa sayang dihati ini untuknya. Berilah yang terbaik untuk aku dan mungkin dia..
Love you.. more blo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)