Neptune, lihat dia. Berperawakan tinggi besar dengan rambut yg sedikit ikal. Badannya tinggi sekali, terakhir aku bertemu dengannya setahun yg lalu dan tinggi badanku hanya sepundaknya. Bisa dibayangkan betapa tingginya dia, seperti memakan galah setiap hari badannya sangat bongsor. Tp paslah dengan umurnya saat ini (aku bahkan tak tau berapa umurnya sekarang, hehe).
Mas Ory biasa aku memanggilnya. Mengapa aku memanggilnya mas? Karna memang ia lebih tua dariku, neneknya pun lebih tua dari pada nenekku. Karna ia lebih tua dariku, ia sering sekali membodohiku, apalagi saat aku baru memasuki bangku SMA. Dengan bodoh dan gilanya ia menyatakan cinta padaku, dasar sinting, kita kan saudara. Tp ia bilang kita lain nenek jadi boleh pacaran, dan aku fikir-fikir benar juga. Entahlah itu memang benar atau aku yg kelewat konslet. Lalu aku iyakan saja ajakannya, fikirku dari pada tidak punya pacar sudah saja aku terima ia. Itung-itung teman smsan, hehehe.
Oiya, dulu saat kami pacaran, kami tidak pernah ketemu dan kami hanya smsan saja. Bisa dibilang kami LDR (Long Distance Reletionship), aku rasa juga saat itu dia sudah berpacaran dengan teman sekolahnya Karina M. Aku masa bodo saja kala itu, aku fikir juga aku hanya bermain pacar-pacaran dengannya. Sampai saatnnya dia memutuskanku karna ingin fokus belajar karna nilai ulangannya turun semua.
Sampai saat ini kami masih berkomunikasi, entah lewat sms ataupun jejaring sosial. Ia juga pernah cerita saat ia pacaran dengan Karina dan Lala. Aku lebih setuju ia sama Lala, soalnya satu agama dan Lala ga rewel kaya Karina.
Pernah sampai pada suatu hari, aku dan Lala lagi terlibat percakapan di jejaring sosial dan kami membicarakan Karina, sialnya Karina membaca semuanya dan ikut menceramahi aku. Dasar singa, tau saja kalau ada orang lain yg sedang membicarakannya.
Entah apa yg ada didalam otak si Ory botak kala itu? Mengapa ia sampai hati mau mempacari Karina? Bodohnya lagi ia sama Lala menyudahi hubungannya. Aku berfikir keras, maunya apa sih anak itu? Sudah dapet yg okay malah ditinggali. Dan sekarang nasib menJOMBLO telah disandang oleh si botak autis itu. Benar-benar manusia zaman sekarang tidak ada yg tau bersyukur.
Neptune, sekian dulu ya cceeritaku tentang saudara konsletku ini. Aku ingin mengumpat dibalik rumput yg bergoyang, alih-alih ia mencariku dan mencabik-cabik bibirku karna rahasianya terbongkar di postinganku kali ini. Bye radar Neptune...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)