Neptune, aku akan menceritakan sekilas tentang hidupku dimasa SMA kemarin. Saat aku duduk dibangku SMA pada tahun pertama, aku memiliki teman dekat. Sebut saja mereka Amei, Fany, Mia, Vella dan Yolanda. Kami sangat arab saat itu, mereka sering kerumahku untuk sekedar main dan numpang makan. Mia, ia memang tinggal denganku saat itu karna kami teman sejak kecil. Jadi mamahnya menitipkan nya kepada orangtuaku. Baguslah aku memiliki teman sekamar, fikirku.
Akrab kami bukan main, sampai-sampai kami kerap berpacaran bersama saat itu dirumahku. Aku dengan Julio, Mia dengan Made, Fany dengan Wawan, dan sisanya hanya menontoni kami berpacaran. Rasanya asik sekali bisa seperti itu.
Dulu aku dekat sekali dengan Fany, sampai-sampai aku selalu tampil serupa saat disekolah. Saat berpacaranpun kami sering kali bersama. Karna memang Wawan dan Julio satu kelas, sama dengan aku dan Fany. Rasa nya aku sudah menganggap Fany sebagai saudaraku sendiri, aku menyayangi ia sebagai kakaku dan aku pun menyayangi yg lainnya.
Sampai pada saatnya kami bertengkar, entah karena apa karena mungkin aku sudah lupa, wajarlah sudah 3 tahun yg lalu. Fany menjauhiku, dan yg lain pun sama. Vella dan Yolanda pun mendiami aku, kecuali Amei dan Mia. Amei memang netral, jadi ia tidak berpihak disalah satu kami. Mia tidak menjauhiku karena mungkin ia tinggal denganku. Sampai akhirnya aku bertengkar pula dengannya, dan ia pergi dari rumahku. Aku meraasa kehilangan, aku pun meminta maaf pada Fany melalui SMS dan saat itu Fany memaafkanku.
Bagus, aku sendiri. Saat itu aku akan melaksanakan PKL, dan sialnya aku lupa kalau aku PKL di Bank BTN bersama Mia dan Vella. Dan lagi-lagi aku sendiri. Aku bertemu manusia setengah normal seperti JOJO. Wanita yg menjelma seperti laki-laki. Aku dekat dengannya karna memang aku tidak ada teman disana, disampin Mia dan Vella masih menjauhiku.
Aku sangat dekat dengan Jojo sampai orang mengira kami pacaran, dan saat itu pula Julio mengutukku untuk tidak boleh berhubungan lagi dengan manusia berkepala iguana itu. Sudahlah aku menjauhi mausia jadi-jadian itu, aku takut akan kutukan Julio yg sangar itu.
Saat itu dirumahku mengadakan Buka Bersama untuk anak-anak PKL. Disana Mia dan Vella sudah tidak memusuhiku lagi dan mereka datang kerumahku. Saat maghrib belalu, kami hendak berkeliling menggunakan sepedah motor. Akan tetapi nasibku naas sekali, sepedah motor yg baru aku beli 2 bulan lalu hancur berkeping. Karna ulang UCOK BTAK yg BEGO bin DONGO yg mengaku orang kaya dan punya sepedah motor NINJA. Dengan tololnya ia mengendarai sepedah motorku dengan kecepatan tinggi dan membonceng mba Upe, hancur sudah hidupnya. Ia jatuh dan mBA Upe terguling-guling jatuh dari motor. Bodoh! Aku marah dengan Ucok yg kelewat tolol itu. Aku dengan panik menelpon Julio agar datang ketempat kecelakaan itu. Air mataku kering, aku hanya bisa bergumam sendiri dengan kesalnya. Julio memarahiku, dan aku hanya diam.
Motorku digiring ke sebuah kafe dekat rumahku, karen si tolol tadi teernyata menabrak sebuah motor yg sedang berparkir. Dan yg punya membawa kami ke kafe itu. Alangkah baiknya Julio, ia menolong si tolol itu dengan membelikannya obat merah dan air mineral. Aku tau ia sangat tidak suka dengan teman PKL ku, tp untuk apa ia melakukan kebaikan itu. Bukan diamkan saja koreng si tolol menjadi busuk, malah ia membantunya.
Aku takut pulang kerumah, karna pasti ayahku akan memarahiku dengan kumisnya yg sangat menantang. Dengan keberaian yg pas-pasan aku pulang bersama teman-teman dan Julio disampingku. Aku biarkan ia yg berbicara pada ayah bagaimana kejadiannya terjadi. Dan malam murka itupun berlalu.
Memang dasar brengsek si Ucok, kami habis ditipu mentah-mentah dengannya. Dia bilang ia kaya, mempunyai sepedah motor NINJA yg super keren itu, tp nyatanya mana? Hanya sepedah motor yg hampir busuk yg ia punya, sungguh memalukan! Saat itu aku dan yg lain mendatangi rumahnya untuk meminta ganti rugi, dan ia hanya mengganti setengahnya dari kerugian yg ku dapat. Tak apalah, dari pada ia tida sama sekali mengganti rugi kerugianku.
Aku duduk dibangku kelas 2 SMA. Masalahpun kembali datang, Vella menuduhku meng-heckjejaring sosial Facebook miliknya. Kali ini Julio ikut dituding yg sama. Sampai pada suatu siang etika aku pulang sekolah, Vella aku dan Julio bertemu untuk membicarakan masalah itu. Dan sampai esoknya ia tetap menyalahkan aku dan Julio yg meng-heck Facebooknya. Sampai mungkin satu sekolah tau itu adalah perbuatanku dan Julio. Sungguh temanku yg sangat jahat. Tak sadarkah engkau aku ini sahabatmu, detidaknya dulu sebelum semua menjadi sangat rumit seperti ini.
Julio semakin membenci semua yg berhubungan dengan Vella. Aku disuruh menjauhi teman-teman dekatku yg lainnya. Aku menuruti maunya, karena memang sakit hati ini saat tidak ada lagi teman yg percaya padaku lagi. Sungguh aku merindukan kalian saat itu, teman. Tp dimana kalian saat itu? Puaskah kalian menjauhiku dulu?
Ini tahun terakhirku di SMA, Aku kembali sekelas dengan teman dekatku dulu. Tidak menutup kemungkinan untuk aku dapat dekat lagi dengan mereka. Dan benar saja, aku dekat lagi dengan mereka dan Julio tidak suka itu. Seperti yg sudah-sudah Julio menyuruhku menjauhi mereka.
Tahukah kalian teman? Andai saja kejadian dulu tidak pernah terjadi diantara kita, mungkin kitA masih bisa bersama. Sejujurnya, dahulu Julio tidak pernah melarangku dekat dengan kalian sebelum masalah besar melandaku. Tp kini ia sangat membenci kalian, dimatanya kalian sangat jahat, Mungkin ia masih menyimpan sedikit dendam akan kejadian masalalu itu.
Aku yg pernah merasa sangat dekat dan mengenal kalian, rasanya rindu sekali akan masa-masa indah kami dulu. Saat ini tidak mungkin bisa bagi aku untuk berkumpul lagi bersama kalian. Yg harus kalian tau, dulu aku sangat menyayangi kalian, aku sangat menganggap kalian sagabat terbaikku. Tp mungkin tidak untuk masa kehancuranku dulu. Terimakasih sudah pernah ada dalam hidupku, dan membantuku mewarnai hidupku yg hitam putih ini.
Untuk Amei yg nyaris tidak pernah terlihat lagi olehku, aku rindu akan masakkanmu dulu. Yg selalu kau bawa kesekolah untuk kita cicipi bersama, enak sekali masakan buatannya.
Dan yg sangat aku ingat dan begitu miris buatku adalah saat salah satu dianatara kami berulang tahun, pasti dengan sigap kami membuat rencana untuk ulangtahunnya. Tidak untuk aku, setiap tahun ulangtahunku berlalu, tidak ada satupun rencana mereka untuk aku. Tidak seperti yg lainnya. Sangat tidak adil dunia ini! Tp tidak apa buatku, itu sudah berlalu. Mungkin ahun yg akan datang aku akan dapat berbagai kejutan dati teman-teman baruku kelak. Atau mungkin lagi-lagi aku dapat kejutan dari pacarku. Maklumlah, hanya dia yg sangat mjengerti aku saat ini dan saat kehancuranku dulu.
Neptune, inilah goresanku akan masa indahku dengan mereka dulu. Semoga kalian bahagia dengan hidup kalian dan cara kalian masing-masing :))
Langganan:
Posting Komentar (Atom)