LDR? Long Distance Reletion(shit)ship - Page 3

Senin, 18 Mei 2015 0 komentar


...


                Lalu, malam itu. Tepatnya sabtu malam. Nita yang diantar Tina mencoba menghampiri Adi ke tempat asalnya. Hari itu, Nita dan Adi semakin memanas. Semakin panas dan membara ketika tiba-tiba Adi tidak bisa bertemu malam itu. Tanpa Adi tau, Nita berada didaerah tempatnya berencana ingin mengklarifikasi masalah mereka. Tetapi Adi mengatakan bahwa ia tidak bisa keluar malam itu dengan alasan yang tidak ia beritahu. Bahkan ia mengajak Nita untuk bertemu keesokan harinya.
                Nita yang sudah kesal dan merasa sedikit kecewa, ia menolak dengan tegas ajakan Adi. Merasa perjalanannya ke sana sia-sia, Nita langsung mengajak Tina untuk pulang. Ditengan perjalanan didaerah Cakung Cilincing, Nita mengajak Tina untuk karaoke sekedar menenangkan hati dan perasaan kesal Nita.
                Sesampainya dilokasi tujuan, Nita yang saat itu sedang kalap memesan beberapa minuman yang diikuti oleh Tina. Hampa, sepi rasanya. Biasanya mereka berempat tapi kali ini hanya berdua. Haha.. Dua orang gadis yang sedang membiru menggila diruang karaoke ditemani satu orang waiter laki-laki. Rasanya lucu sekali, Nita merasa nakal malam itu. Walau nyatanya mereka tidak melakukan apapun kecuali bernyanyi dan ketawa tak karuan.
                Saat Nita dan Tina sedang asik bernyanyi, tiba-tiba rasa gundah mengahntui Nita. Dengan sadar tidak sadar Nita mulai memegang handphone genggamnya dan seketika mencari nama Adi dicontact Blackberry Messanger nya, lalu tanpa ragu Nita menghapus contact Adi dari profilnya itu. Entah apa yang sedang ada dipikiran Nita malam itu? Mungkin sanagat kesal dan kecewa. Tetapi, diwaktu yang bersamaan Tina sedang melakukan obrolan via Blackberry Messanger dengan Adi di hndphone nya. Ya tidak lain membicarakan Nita dan sedikit menyalahkan Adi, begitu yang Aku baca di tab obrolan mereka.
                Waktu itu sudah menunjukan pukul 22.28 malam, Nita dan Tina baru keluar dari outlet karaoke tempatnya tadi. Merasa sangat lelah, Nita tidak bisa mengantar Tina pulang. Terlebih lagi Nita butuh teman malam ini dengan suasana hatinya yang kalut itu. Akhirnya, tanpa ppikir panjang Tina menginap dirumah Nita. Tidak biasanya mereka tidur cepat malam itu, mungkin sudah terlalu pusing dan lelah makanya mereka langsung terlelap tanpa mengganti pakaian mereka. Biasanya, kalau Tina menginap dirumah Nita, mereka tidur pukul 01.00 tetapi malam itu tidak.
                Hari minggu ini Nita ada jadwal kuliah seperti minggu-minggu biasanya. Dan hari itu Tina menemani Nita sampai jam kuliahnya selesai. Merasa bingung ingin kemana setelah ini, akhirnya Nita mengajak Tina untuk menemani Nita kerumah sakit. Nita mengalami sedikit gangguan dengan tulang belakanganya akhir-akhir ini. Sudah 6 bulan lebih iya merasakan nyeri pada tulang punggung dan lehernya. Bahkan Nita pernah mengalami nyeri yang luar biasa sampai akhirnya ia pingsan saat mereka sedang berlibur ke puncak beberapa bulan lalu. Nita tidak pernah ingin unuk memeriksakan keluhannya itu, padahal Adi dan Tina bahkan Inal sering kali membujuknya untuk periksa dan rontgen tetapi Nita kekeh dengan ketidak mauannya. Namun siang itu tanpa pikir panjang Nita mengajak Tina ke rumah sakit.
                Rumah sakit yang paling dekat dengan kampus Nita hanyalah RSIA Hermina. Jadi, mereka langsung menuju rumah sakit tersebut. Sesampainya dirumah sakit, Nita merasa pusing dan mual karena bau rumah sakit yang sangat khas dengan bau-bauan obatnya. Ditambah ia merasa berdebar-debar untuk melakukan periksa, takut saja ada kejanggalan dari hasilnya. Proses hari itu cukup panjang, mereka dibikin bolak-balik oleh petugas rumah sakit. Walaupun begitu, akhirnya mereka sampai dimana saat Nita diperiksa dokter dan dokter mendiagnosa bahwa ada pembengkokan tulang belakang dibagian punggung atas dekat leher. Dan dokter menganjurkan untuk rotgen dan setelah itu diharuskan untuk menghadapnya lagi jika sudah dapat hasil rotgen.
                Hasil rotgen pun jadi,ketika menunggu hasil diagnosis dokter, Nita dan Tina menunggu diruang tunggu depan ruang Unit Gawat Darurat/UGD . Sudah hampir dua jam mereka menunggu dan ketika Nita menuju ruang tunggu setelah dari toilet, Nita mendapati Adi sudah duduk disamping Tina. Nita terkaget melihat kedatangan Adi. Bagaimana tidak, pagi tadi Nita menyatakan kesudahan hubungan mereka dan secara tidak langsung Adi mengiyakannya, tapi mengapa secara tiba-tiba berada disini?
                Langsung saja Nita mengajak Adi  bicara berdua, sedikit jauh dari Tina. Dimulailah pengkarifikasian diantara dua kubu tersebut. Setelah banyak ungkapan yang mereka ungkapkan, merekapun saling meminta maaf dan tidak ingin menghentikan hubungan mereka cukup sampai disini. Akhir cerita, Adi dan Nita pun memulainya lagi dari nol walau Nita harus menerima nasib sebagai seorang LDR yang akan ditinggal jauh oleh kekasihnya karena kerja. Nita berfikir positif akan hal itu, dan mencoba ikhlas dengan kenyataan itu. Beberapa hari berlalu dengan konflik yang tidak jelas, itu semua karena Nita sangat merindukan Adi yang sangat sibuk saat itu. Nita faham, dan nita mencoba mengerti posisi Adi. Nita sangat menyayangi Adi, mungkin mereka terpaut antara jarak tetapi semoga saja cinta mereka teteap bertahan. Nita tau, Adi pun sangat menyayanginya...




                                end

 

©Copyright 2016 Dreamwalker~