...
Lalu,
malam itu. Tepatnya sabtu malam. Nita yang diantar Tina mencoba menghampiri Adi
ke tempat asalnya. Hari itu, Nita dan Adi semakin memanas. Semakin panas dan
membara ketika tiba-tiba Adi tidak bisa bertemu malam itu. Tanpa Adi tau, Nita
berada didaerah tempatnya berencana ingin mengklarifikasi masalah mereka. Tetapi
Adi mengatakan bahwa ia tidak bisa keluar malam itu dengan alasan yang tidak ia
beritahu. Bahkan ia mengajak Nita untuk bertemu keesokan harinya.
Nita
yang sudah kesal dan merasa sedikit kecewa, ia menolak dengan tegas ajakan Adi.
Merasa perjalanannya ke sana sia-sia, Nita langsung mengajak Tina untuk pulang.
Ditengan perjalanan didaerah Cakung Cilincing, Nita mengajak Tina untuk karaoke
sekedar menenangkan hati dan perasaan kesal Nita.
Sesampainya
dilokasi tujuan, Nita yang saat itu sedang kalap memesan beberapa minuman yang
diikuti oleh Tina. Hampa, sepi rasanya. Biasanya mereka berempat tapi kali ini
hanya berdua. Haha.. Dua orang gadis yang sedang membiru menggila diruang
karaoke ditemani satu orang waiter laki-laki. Rasanya lucu sekali, Nita merasa
nakal malam itu. Walau nyatanya mereka tidak melakukan apapun kecuali bernyanyi
dan ketawa tak karuan.
Saat
Nita dan Tina sedang asik bernyanyi, tiba-tiba rasa gundah mengahntui Nita. Dengan
sadar tidak sadar Nita mulai memegang handphone genggamnya dan seketika mencari
nama Adi dicontact Blackberry Messanger nya, lalu tanpa ragu Nita menghapus
contact Adi dari profilnya itu. Entah apa yang sedang ada dipikiran Nita malam
itu? Mungkin sanagat kesal dan kecewa. Tetapi, diwaktu yang bersamaan Tina
sedang melakukan obrolan via Blackberry Messanger dengan Adi di hndphone nya. Ya
tidak lain membicarakan Nita dan sedikit menyalahkan Adi, begitu yang Aku baca
di tab obrolan mereka.
Waktu
itu sudah menunjukan pukul 22.28 malam, Nita dan Tina baru keluar dari outlet
karaoke tempatnya tadi. Merasa sangat lelah, Nita tidak bisa mengantar Tina
pulang. Terlebih lagi Nita butuh teman malam ini dengan suasana hatinya yang
kalut itu. Akhirnya, tanpa ppikir panjang Tina menginap dirumah Nita. Tidak
biasanya mereka tidur cepat malam itu, mungkin sudah terlalu pusing dan lelah
makanya mereka langsung terlelap tanpa mengganti pakaian mereka. Biasanya,
kalau Tina menginap dirumah Nita, mereka tidur pukul 01.00 tetapi malam itu
tidak.
Hari
minggu ini Nita ada jadwal kuliah seperti minggu-minggu biasanya. Dan hari itu
Tina menemani Nita sampai jam kuliahnya selesai. Merasa bingung ingin kemana
setelah ini, akhirnya Nita mengajak Tina untuk menemani Nita kerumah sakit.
Nita mengalami sedikit gangguan dengan tulang belakanganya akhir-akhir ini. Sudah
6 bulan lebih iya merasakan nyeri pada tulang punggung dan lehernya. Bahkan Nita
pernah mengalami nyeri yang luar biasa sampai akhirnya ia pingsan saat mereka
sedang berlibur ke puncak beberapa bulan lalu. Nita tidak pernah ingin unuk
memeriksakan keluhannya itu, padahal Adi dan Tina bahkan Inal sering kali
membujuknya untuk periksa dan rontgen tetapi Nita kekeh dengan ketidak
mauannya. Namun siang itu tanpa pikir panjang Nita mengajak Tina ke rumah
sakit.
Rumah
sakit yang paling dekat dengan kampus Nita hanyalah RSIA Hermina. Jadi, mereka
langsung menuju rumah sakit tersebut. Sesampainya dirumah sakit, Nita merasa
pusing dan mual karena bau rumah sakit yang sangat khas dengan bau-bauan
obatnya. Ditambah ia merasa berdebar-debar untuk melakukan periksa, takut saja
ada kejanggalan dari hasilnya. Proses hari itu cukup panjang, mereka dibikin
bolak-balik oleh petugas rumah sakit. Walaupun begitu, akhirnya mereka sampai
dimana saat Nita diperiksa dokter dan dokter mendiagnosa bahwa ada pembengkokan
tulang belakang dibagian punggung atas dekat leher. Dan dokter menganjurkan
untuk rotgen dan setelah itu diharuskan untuk menghadapnya lagi jika sudah
dapat hasil rotgen.
Hasil
rotgen pun jadi,ketika menunggu hasil diagnosis dokter, Nita dan Tina menunggu
diruang tunggu depan ruang Unit Gawat Darurat/UGD . Sudah hampir dua jam mereka
menunggu dan ketika Nita menuju ruang tunggu setelah dari toilet, Nita
mendapati Adi sudah duduk disamping Tina. Nita terkaget melihat kedatangan Adi.
Bagaimana tidak, pagi tadi Nita menyatakan kesudahan hubungan mereka dan secara
tidak langsung Adi mengiyakannya, tapi mengapa secara tiba-tiba berada disini?
Langsung
saja Nita mengajak Adi bicara berdua,
sedikit jauh dari Tina. Dimulailah pengkarifikasian diantara dua kubu tersebut.
Setelah banyak ungkapan yang mereka ungkapkan, merekapun saling meminta maaf
dan tidak ingin menghentikan hubungan mereka cukup sampai disini. Akhir cerita,
Adi dan Nita pun memulainya lagi dari nol walau Nita harus menerima nasib
sebagai seorang LDR yang akan ditinggal jauh oleh kekasihnya karena kerja. Nita
berfikir positif akan hal itu, dan mencoba ikhlas dengan kenyataan itu. Beberapa
hari berlalu dengan konflik yang tidak jelas, itu semua karena Nita sangat
merindukan Adi yang sangat sibuk saat itu. Nita faham, dan nita mencoba
mengerti posisi Adi. Nita sangat menyayangi Adi, mungkin mereka terpaut antara
jarak tetapi semoga saja cinta mereka teteap bertahan. Nita tau, Adi pun sangat
menyayanginya...
end